Rabu, 30 Desember 2009

Dampak Krisis Global Bagi Indonesia

Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki distribusi pendapatan paling timpang. Memiliki ketergantungan finansial terhadap utang luar negeri paling besar diantara negara-negara Malaysia, Thailand, Korea, Taiwan, China, Philipina, dll. (Untuk 2007; cicilan pokok utang sebesar Rp 54,1 triliun; cicilan bunga Rp 85,1 triliun dan Memiliki struktur industri yang dangkal dan sangat rapuh bahkan dibanding negara-negara tetangga yang tidak memiliki sumber daya alam yang besar.

Indonesia tidak memiliki strategi dan kebijakan pembangunan ekonomi yang jelas. Padahal konsep global tidak memperhatikan masalah distribusi dan fairness (keadilan).

Resep yang diberikan Washington konsensus untuk menciptakan stabilitas makro ekonomi selalu dengan menghilangkan hambatan masuknya modal global, menghilangkan intervensi sehingga nilai tukar diserahkan kepada pasar, tingkat suku bunga semaksimal mungkin untuk menarik atau menahan dana-dana asing.

Tidak ada negara berukuran sedang seperti Indonesia, yang berhasil meningkatkan kesejahteraan dan kekuatan ekonominya dengan model pembangunan ekonomi ala Washington konsensus/IMF-Bank Dunia. Untuk keluar dari kemelut ekonomi, tidak ada pilihan lain bagi Indonesia kecuali segera meninggalkan konsep konservatif ala IMF/Bank Dunia dan segera mewujudkan kemandirian ekonomi yang mengedepankan kepentingan rakyat. Melakukan sebuah revolusi pemikiran demi penegakan sebuah sistem yang mampu memberikan keberkahan atas seluruh alam raya. (ZF)
apa lagi dampak krisis di idonesia sangat terasa oleh kalangan bawah karen dengan dampak krisis global ini semua baran meningkat sangat pesat sekali, dari harga sembako dan juga harga elektronik..


http://berita-aktual.com/index.php?option=com_content&task=view&id=550&Itemid=31

Tidak ada komentar:

Posting Komentar